Proses Pembelajaran
Beberapa pengembangan program yang akan dilaksanakan
- Merancang bahan ajar berbasis IT yang sesuai dengan kaidah kurikulum 2013
Kurikulum 2013 baru diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014, sehingga bahan ajar yang terkait dengan kurikulum ini masih sangat minim.Sedangkan, guru dan siswa sangat mengharapkan keberadaan bahan ajar ini. Untuk itu, sekolah akan mengembangkan bahan ajar yang mendukung pembelajaran 2013. Mengingat, telah tersedianya beberapa peralatan berbasis IT, maka bahan ajar yang dikembangkan adalah bahan ajar berbasis IT.
- Merancang program pembelajaran jarak jauh, khusunya bagi siswa yang sedang prakerin
Sekolah memprogramkan pelaksanaan prakerin pada siswa kelas XII semester ganjil selama kurang lebih 3 bulan.Pada saat siswa berada di DU/DI, pembelajaran harus tetap berlangsung untuk mencapai target daya capai kurikulum sebesar 100% pada seluruh mata pelajaran.Untuk itu, diperlukan modul atau bahan ajar sejenis yang dibawa oleh siswa pada saat pelaksanaan prakerin sehingga mereka tetap dapat belajar walaupun sedang melaksanakan praktik kerja industry. Bahkan, beberapa modul dan bahan ajar dibuatkan model digital dan atau memanfaatkan teknologi informasi, sehingga tugas-tugas dapat dikumpulkan melalui email atau blog yang dimiliki oleh guru
- Melaksanakan pembelajaran berbasis industry (Unit Produksi, Bisnis Center, dan Teaching Factory)
Sekolah telah merancang adanya Unit Produksi, Bisnis Center dan Teaching Factory, namun karena beberapa kendala, ketiganya masih belum secara maksimal dapat digunakan sebagai pembelajaran bagi siswa. Untuk itu, sekolah akan mengembangkan ketiganya sebagai pusat pembelajaran berbasis industry dengan dimulai dari pelengkapan sarana dan prasarananya sampai pada manajemen pembelajarannya.
- Melaksanakan pemantauan terhadap pembelajaran (feedback/evaluasi)
Pembelajaran di SMK Negeri 1 Singaraja selama ini telah berlangsung dengan baik.Ini menjadi salah satu alasan begitu besarnya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.Begitu banyaknya prestasi akademik dan non akademik yang didapatkan oleh siswa dan guru juga menjadi bukti berlangsungnya pembelajaran dengan baik.Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut, maka diperlukan feedback/evaluasi secara terus menerus dan berkesinambungan, terlebih lagi di sekolah kami menerapkan kurikulum 2013. Beberapa model pemantauan yang dilakukan adalah supervise berjenjang dan focus group discussion. Selain itu juga akan dilaksanakan lesson study untuk guru-guru.
- Menggunakan bahasa asing dalam 2 mata pelajaran produktif pada program kejuruan unggulan
Kami memiliki dua program kejuruan yang menjadi unggulan, yaitu program kejuruan keuangan dengan paket kejuruan akuntansi dan program kejuruan kepariwisataan dengan paket kejuruan usaha perjalanan wisata (UPW).Kedua program kejuruan ini memiliki banyak peminat dan siswa-siswanya kerap kali memberikan prestasi untuk sekolah. Guru-guru UPW hampir semuanya telah menggunakan bahasa asing, yaitu bahasa Inggris, dalam proses pembelajaran. Bahkan siswa dari paket kejuruan ini telah diberikan mata pelajaran bahasa asing lainnya yaitu bahasa Jepang.Namun, penggunaan bahasa asing pada paket kejuruan akuntansi masih belum maksimal. Untuk itu, kami memprogramkan kemampuan bahasa asing guru-guru pengajar di dua program kejuruan tersebut dengan cara menyelenggarakan pelatihan bahasa Inggris singkat.
Sarana Prasarana
Beberapa pengembangan program yang akan dilaksanakan
- Melengkapi perangkat IT mendukung penerapan elekrtonic school administration and Comunnication
Untuk menerapkan program elekrtonic school administration and Comunnication seperti yang telah diuraikan pada point 3.2 nomor 1 di atas, maka diperlukan berbagai sarana dan prasarana yang menunjang serta koneksi internet yang mendukung berjalannya program tersebut. - Membangun gedung untuk ruang praktik
Sekolah hanya memiliki 4 lab computer dan 4 ruang praktik siswa yang masih jauh dari ideal.Ruang praktik administrasi perkantoran misalnya, ruang ini hanya mampu menampung dan membelajarkan siswa maksimal 20 orang, sehingga siswa harus bergantian untuk melakukan praktik di tempat ini.Begitu pula dengan ruang praktik usaha perjalanan wisata dan ruang praktik lainnya. - Membangun ruang kepala sekolah, guru, pegawai, dan ruang pertemuan yang representative
Sekolah telah memiliki ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang wakil kepala sekolah dan kepala program kejuruan, serta ruang pegawai, namun kondisinya sangat tidak representative.Ruang guru tidak mampu menampung seluruh guru yang ada, sehingga satu meja terpaksa digunakan oleh lebih dari satu orang guru, mereka harus berdesak-desakan pada saat bersamaan menggunakan meja.Terlebih lagi tempat menyimpan dokumen guru, hampir tidak ada tempat untuk menyimpan dokumen-dokumen atau tugas-tugas siswa yang belum bisa diperiksa oleh guru.Kondisi ini diperparah oleh diterapkannya kurikulum 2013 yang mewajibkan guru untuk memeriksa portofolio, projek, dan tugas-tugas siswa lainnya.Kondisi yang tidak jauh berbeda juga dirasakan di ruang pegawai dan ruang wakil kepala sekolah.Ruang pegawai sudah tidak mampu lagi menampung banyaknya ATK dan papan informasi yang harus dipasang di ruang tersebut, hal ini tentunya menghambat aktivitas pegawai dalam menjalankan tugasnya.Ruang wakil kepala sekolah juga terpaksa harus berbagi dengan kepala program keahlian, karena kepala program keahlian tidak memiliki ruangan khusus.Ruang kepala sekolah yang hanya berukuran 5 x 5 m juga terpaksa harus merelakan sebagian ruangannya digunakan untuk temapt tropi yang disumbangkan oleh warga sekolah selama ini.Ruang kepala sekolah juga tidak dilengkapi dengan sarana untuk sidang atau pertemuan dengan staf pimpinan.Kondisi ini terjadi karena ruang-ruang tersebut terletak pada gedung yang paling tua di sekolah kami.Gedung ini memang sudah semestinya direnovasi demi meningkatkan kinerja warga sekolah.Sekolah juga tidak memiliki ruang pertemuan yang mampu menampung seluruh guru dan pegawai dalam rapat-rapat pleno dan atau pertemuan-pertemuan yang melibatkan orang banyak. Sekolah sering mendapatkan kepercayaan untuk menjadi tempat pertemuan guru-guru dari luar sekolah dalam rangka seminar atau pelatihan, tetapi karena sekolah tidak memiliki ruang pertemuan yang representative maka kegiatan tersebut terpaksa dilakukan pada dua ruang kelas yang disekat dengan kesel. Oleh karena itu, kami berharap mampu mewujudkan gedung baru yang menyediakan ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang pegawai, ruang wakil kepala sekolah, ruang kepala program kejuruan, dan ruang pertemuan yang representative. - Menata perwajahan sekolah
Sekolah kami terletak di pusat kota, diapit oleh SMA Negeri 1 Singaraja dan Bank Indra, di depan sekolah kami juga berdiri geduang pramuka dan Bank Buleleng 1945 Semua gedung yang mengapit kami tersebut memiliki perwajahan yang sangat menarik, karena baru dibangun dan atau baru direnovasi. Sedangkan sekolah kami sejak tahun 1980an Tidak pernah mampu merenovasi perwajahan sekolah, terutama pagar, taman, dan gedung depan sekolah. Tampilan depan sekolah masih jauh dari menarik dan tidak menunjukkan sekolah besar yang sarat prestasi. Hal ini menyebabkan orang dari luar kabupaten kami sering bingung mencari sekolah kami. Untuk itu, kami berharap bisa memperbaiki pagar dan taman depan sekolah, sehingga sekolah kami terlihat lebih menarik. - Membangun ruang BK
Sekolah belum memiliki ruang BK yang bisa memberikan pelayanan terbaik untuk siswa, terutama yang membutuhkan konseling.Ruang BK sangat kecil, masih memanfaatkan ruang yang semestinya disiapkan untuk warung wirausaha siswa.Hal ini tentu tidak baik bagi kelancaran aktivitas bimbingan yang dilakukan oleh guru BK dan siswa, terlebih lagi kegiatan konseling yang tentu memerlukan ruangan yang bisa memberikan kenyamanan lebih dan privasi pada siswa yang melakukan bimbingan konseling.Untuk itu, kami berharap mampu mewujudkan ruang BK yang representative. - Memiliki smart workshop dengan peralatan dasar yang cukup dan presisi untuk pencapaian kompetensi
Sekolah telah memiliki beberapa lab atau workshop untuk siswa berpraktik, namun sekolah masih belum memiliki smart workshop dengan peralatan dasar yang cukup dan presisi untuk pencapaian kompetensi. Jika sekolah telah memiliki smart workshop ini, niscaya siswa-siswi kami akan memiliki kompetensi yang lebih lagi dan siap bersaing di dunia kerja, baik tingkat local, nasional, bahkan internasional. Untuk itu, ke depan kami berharap mampu mengadakan smart workshop ini - Menyediakan ruang-ruang penunjang pengembangan diri peserta didik dan guru/pegawai
Ruang-ruang penunjang pengembangan diri untuk siswa sangatlah penting agar mampu memfasilitasi kreatifitasnya.Namun, sekolah masih belum mampu memfasilitasinya karena kurangnya ruangan yang dimiliki.Sekolah tidak memiliki ruang OSIS yang representative, ruang ini harus berbagi dengan ruang UKS.Sekolah juga tidak memiliki ruang pramuka, PMR, jurnalistik, dan ruang-ruang pengembangan diri lainnya.Walaupun demikian, siswa mampu berprestasi di balik kekurangan yang dimiliki.Jika ruangan-ruangan tersebut mampu diwujudkan, tentu mampu meningkatkan kreatifitas siswa kami yang berdampak pada meningkatnya prestasi yang diperoleh. - Memiliki perpustakaan yang lengkap dan modern
Perputakaan merupakan salah satu sumber belajar bagi seluruh warga sekolah.Kami telah memiliki perpustakaan yang mampu memberikan pelayanan kepada warga sekolah, bahkan buku-buku di perpustakaan telah dilengkapi dengan barcode sehingga memudahkan sekolah dalam mendeteksi buku. Selain itu, system barcode ini memudahkan siswa dan petugas perpustakaan dalam proses peminjaman buku. Namun, perpustakaan masih banyak perlu pembenahan.Lemari di perpustkaan sudah tua dan perlu diganti.Buku-buku yang disediakan juga sudah banyak yang usang dan rusak sehingga perlu diganti dan atau ditambah dengan buku-buku yang baru. Perpustakaan juga masih belum dilengkapi dengan e-learning.Kami sangat berharap mampu mewujudkan cita-cita kami untuk memiliki perpustakaan yang lengkap dan modern dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada warga sekolah. Perpustkaan yang baik dan lengkap akan mampu memberikan fasilitas belajar kepada warga sekolah sedemikian sehingga mampu mengangkat prestasi sekolah. - Memiliki tempat parkir
Sekolah kami memiliki lahan hanya seluas 5900m2.Sekolah terletak di pinggir jalan protocol.Parkir menjadi masalah utama sekolah kami.Tempat parkir yang kami miliki tidak mampu menampung sepeda motor guru dan siswa yang sudah laik membawa sepeda motor, apalagi menampung mobil yang dipakai oleh beberapa guru dan tamu.Lapangan basket yang dialih fungsikan sebagai tempat parkirpun tidak mampu menampung kendaraan yang parkir. Masalah ini diperparah oleh larangan parkir di bahu jalan depan sekolah. Oleh karena itu, sekolah sangat memerlukan tempat parkir tambahan bagi warga sekolah dan tamu yang datang ke sekolah.Tempat parkir yang dibuat juga diharapkan mampu memberikan perlindungan bagi kendaraan dari panas dan hujan. Karena luas sekolah yang tidak mendukung, maka kami merencanakan membuat parkir sepeda motor berlantai tiga pada tempat parkir sempit yang kami miliki.