Pada tanggal 20 Maret 2019, hari rabu telah dilaksanakan kegiatan melaspas dan upacara Abhiseka Arca Ganesha dihalaman SMKN 1 Singaraja.
Kegiatan ini bermakna penyucian dan penobatan Arca Ganesha, Melaspas adalah upacara pembersihan dan penyucian bangunan yang baru selesai dibangun atau baru ditempati lagi, seperti rumah, arca dan lain sebagainya.
Upacara melaspas dilaksanakan oleh umat Hindu di Bali, Kata melaspas berasal dari bahasa Bali yang terdiri atas dua kata yakni Mlas dan Pas.Mlas artinya pemisah dan pas artinya cocok. Dari kedua rangkaian kata tersebut, melaspas berarti pembuatan bangunan biasanya terbuat dari dua unsur, yakni kayu dan batu dan apabila disatukan akan berbentuk bangunan cocok dan sangat layak untuk ditempati dan ditinggali. Bagi umat Hindu, upacara ini wajib dilaksanakan dan sudah menjadi tradisi turun-temurun hingga saat ini.Upacara ini digelar agar orang yang akan tinggal atau berada disekitar arca atau bangunan tersebut merasa aman dan tentram serta betah dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan (sakit, boros, marah, dan pertengkaran).
Abhiseka adalah penyucian atau penobatan dan dalam hal ini menandakan bahwa Arca Ganesha siap untuk digunakan sebagai sarana pemujaan, Ganesha adalah adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.
Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India; termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa).
Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai “Pengusir segala rintangan” dan lebih umum dikenal sebagai “Dewa saat memulai pekerjaan” dan “Dewa segala rintangan” (Wignesa, Wigneswara), “Pelindung seni dan ilmu pengetahuan”, dan “Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan”.