Dalam sejarahnya, baru di tahun 2021 ini SMK Negeri 1 Singaraja berhasil membuka jasa cuci dan seterika atau laundry. Ya, usaha jasa yang diberi nama Smensi Laundrytersebut berdiri pada awal Mei lalu. “Rencanya pada saat HUT sekolah yang ke-67 pada bulan November nanti di-launching,” ucap ibu Ita Nurullita, S.Pd, M.Pd kepada Tim Jurnalistik Smensi pada Kamis siang, 14 Oktober 2021 di sekolahnya.
Ita Nurullita adalah kepala program keahlian perhotelan di Smensi. Program keahlian itu memiliki 4 mata pelajaran pokok di bidang perhotelan. Salah satunya adalah laundry.
Karena itu, siswa yang “magang” di jasa laundry tentu saja mereka yang memilih program keahlian perhotelan.
“Setiap hari kami piketkan 4 orang siswa di bagian laundry,” jelas ibu Ita.
Kini usaha itu semakin berkibar. Dalam artian, semakin banyak konsumen yang menitipkan pakaiannya kepada Smensi Laundry untuk dicuci dan diseterika. Lebih-lebih bagi guru dan pegawai yang bekerja di sekolah itu. Paginya mereka menenteng pakaian kotor, pas pulang pakaian yang tadinya kotor dan lusuh itu berubah menjadi bersih dan rapi.
Apakah Smensi Laundry menerima konsumen dari luar? Ya, Smensi Laundry menerima pekerjaan dari manapun datangnya. “Bahkan kami sudah bekerja sama dengan pihak hotel yang ada di Lovina untuk menerima laundry,” kata guru Ita menambahkan.
Sekadar diketahui, Smensi Laundry berada di bawah holding company yang diberi nama SBC (Smensi Business Center). SBC membawahi banyak usaha lainnya. Antara lain ada usaha toko, biro perjalanan, kantin, dll.
Smensi Laundry merupakan salah satu unit usaha unggulan dari sekian banyaknya cabang SBC.
Mengapa sekolah mendirikan unit Smensi Laundry? Hal itu dikarenakan, tujuan utama sekolah adalah agar semua siswa-siswi bisa terjun langsung melakukan praktik dan bukan hanya teori.
Usahaunggulan yang satu ini bisa dibilang sangat membantu semua lapisan masyarakat, karena meringankan pekerjaan di rumah.
Jasa laundrybuka setiap hari kerja, Senin sampai Jumat. Buka dari pukul 08.00-14.00 Wita.
Salah satu siswa berhasil diwawancarai, pada hari Senin, 11 Oktober 2021 lalu adalahGede Bayu Dharmawan. Ia adalah siswa kelas XI Perhotelan B.Bayu menjelaskan bahwa selama dia menjalankan tugas, dilihat lumayan banyak pelanggan yang datang untuk cuci dan setrika.Ataupun hanya setrika saja.
Smensi Laundry membuka jasa dengan harga yang tak jauh beda dengan usaha yang ada di luar sekolah.
Untuk cuci dan langsung setrika dibandrol dengan hargaRp 4.000/kg, dan jika hanya setrika saja adalah Rp 3.000/kg. Khusus untuk warga sekolah akan mendapat diskon.
Tahap demi tahap pasti dilakukan dengan baik oleh petugas laundry, agar berhasilmemuaskanpelanggan. Dengan harapan jumlah pelanggan meningkat dari waktu ke waktu.
Proses yang dilakukan, dari awal sampai selesai, memerlukan sikap yang profesional dan tidak boleh ceroboh.Karena itu, mereka selalu diawasi oleh seorang guru.
Inilah tujuan dilakukan praktik langsung, agar para siswa bisa menumbuhkan sikap profesionaldan berkompeten dalam bekerja. Sehingga ketika mereka kelak memasuki dunia kerja tidak ada lagi rasa canggung.
Laki-laki kelahiran tanggal 25 Mei 2005, dan berasal dariDesa Tegalinggah ini, menjelaskan,tugas piket adalah melayani dan mencatat apa keperluan konsumen. Apakah mencuci dan seterika, atau hanya seterika saja.
Setelah itu, dilanjutkanke tahap penimbangan. Lalu dibuatkan nota yang berisi nomor nota, nama, alamat, nomor hp, dan tanggal masuk.
Setelah selesai, akan dilakukan tahap mensortir pakaian, dan dipilah-pilah seperti kaos-kaos dan kemeja-kemeja dipisahkan. Semua hal dikerjakan dengan cermat. Hal itu dilakukan untuk menghindari keluhan konsumen.
Saat ini sekolah memiliki 4 mesin cuci, 5 mesin pengering, dan 4 seterika uap. Untuk seluruh proses, mulai dari cuci, pengeringan, seterika, hingga melipat dan membungkus memerlukan waktu sekitar 1,5 jam.
Jika membawa pakaian untuk di-laundry pada pukul 12.00, misalnya, masih memungkinkan diambil sesaat sebelum ditutup pada pukul 14.00 Wita.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, bahwa sejauh dia melakukan piket tidak ada kendala berarti. Hanyaada kegugupan kecil saat pertama kali piket.
“Kesan saya setelah melakukan piket hari ini, memberikan banyak ilmu baru, di mana kita bisa lebih mengerti saat berhadapan langsung dengan konsumen. Kemudian bagaimana cara menghadapi pelanggan yang komplain. Setelah itu, saya juga dapat pengalaman baru yang menurut saya sangat berguna untuk ke depanya, apalagi saya berada di jurusan perhotelan, maka dari itu tentu saja ilmu ini sangat berguna bagi saya dan juga bagi teman-temansaya,” imbuhnya.
Siswi lainnya yang berhasil diwawancarai adalah Putri Vebri Yanti, kelas XI PH C.Siswi yang akrab disapa Putriveb ini menjelaskan, apa yang sudah dijelaskan oleh Bayu seperti itu pula yang ia alami dan lakukan bersama teman-temannya dalam satu tim kerja.
Apa yang sudah dilakukan oleh sekolah tampaknya mulai berjalan dan sesuai rencana (on the track). Semoga Smensi berhasil mewujudkan dirinya sebagai SMK pusat keunggulan (center of excellent) di Bali, khususnya di Buleleng. (Tim Jurnalistik Smensi)
Discussion about this post